Senin, 19 Januari 2009

Lebih Indah dengan Tegel Berornamen

TEGEL atau ubin bermotif dan berornamen banyak didapati di rumah-rumah zaman dulu. Mungkin sebagian dari kita pernah melihat tegel berornamen di rumah kakek kita.

Dulu, sebelum dikembangkannya teknologi pembakaran keramik, rumah-rumah di daerah tropis biasa menggunakan tegel. Dipilih karena memberi efek dingin pada ruangan. Efek dingin timbul dari permukaannya, yang berpori-pori besar. Selain memberikan efek adem, pori-pori tegel juga cepat menyerap air, ketika dipel.

Berbeda dengan keramik, tegel terbuat dari campuran pasir dan portland cement (PC). Biasanya dibuat dalam ukuran 20cmx20cm dan 30cmx30cm. Sedangkan keramik terbuat dari tanah, dengan campuran bahan kimia dan cat. Karena dihasilkan dari pembakaran oven, permukaannya tertutup rata alias kedap pori.

Sekarang semakin sulit mencari tegel berornamen. Kalaupun ada, harganya relatif mahal. Salah satu produsen, yang masih memproduksi tegel baru, adalah Tegel Kunci, di Yogyakarta.

Sebenarnya tidak perlu selalu menggunakan yang baru, yang bekas pun bisa tampil menawan. Tegel bekas bisa didapat, biasanya dari rumah-rumah tua yang dibongkar.

Jika akan menggunakan tegel bekas, haluskan dulu tepiannya dari sisa semen. Bisa menggunakan gerinda, untuk membersihkannya. Tegel bekas, yang pinggirannya rusak atau pecah pun, masih bisa digunakan. Pasang tegel dengan menambalnya dengan semen, atau membuat nat yang agak lebar.

Memasang tegel berornamen, tidak perlu di seluruh ruangan. Cukup di tengah ruangan. Bisa juga ditambahkan border di tepi-tepinya, tampilan tegel pun secantik permadani.
DHW/Anissa--kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar